Selama Ramadhan, Imam Syafi’i menghatamkan Al-Quran enam
puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat. Inilah ‘rahasia 40
Keajaiban Ramadhan’
Selama Ramadhan, Allah memerintahkan seluruh penghuni surga
berhias. Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah
‘Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: “Bersiap-siaplah, dan
hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat
dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku…” [HR.
Baihaqi]. Itulah sisi menarik keajaiban bulan Ramadhan yang tak banyak orang
tahu.
1. Ramadhan jalan menuju ketaqwaan
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian
bertaqwa”. (Al Baqarah: 183).
Ayat di atas menerangkan bahwa puasa adalah sebab yang bisa
mengantarkan pelakunya menuju ketaqwaan, karena puasa mampu meredam syahwat.
Ini sesuai dengan salah satu penafsiran yang disebutkan Imam Al Qurthubi, yang
berpatokan kepada hadits riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa puasa adalah
perisai.
2. Ramadhan bulan mujahadah
Para ulama’ salaf adalah suri tauladan bagi umat, mujahadah
mereka dalam mengisi bulan Ramadhan amat perlu dicontoh. Seperti Imam Asyafi’i,
dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran dua kali dalam semalam, dan
ini dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan
Al-Quran enam puluh kali dalam sebulan. Imam Abu Hanifah juga menghatamkan
Al-Quran dua kali dalam sehari selama Ramadhan.
3. Puasa Ramadhan menumbuhkan sifat amanah
Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al Fiqh Al Islami berpendapat
bahwa puasa mengajarkan rasa amanat dan muraqabah di hadapan Allah Ta’ala, baik
dengan amalan yang nampak maupun yang tersembunyi. Maka tidak ada yang
mengawasi seseorang yang berpuasa agar menghindari hal-hal yang dilarang dalam
berpuasa kecuali Allah Ta’ala
4. Puasa Ramadhan melatih kedisiplinan
Puasa juga melatih kedisplinan, Wahbah Zuhaili menjelaskan
bahwa seorang yang berpuasa harus makan dan minum dalam waktu yang terbatas.
Bahkan dalam berbuka puasapun harus disegerakan.
5. Puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim
Wahbah Zuhali juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan
menumbuhkan rasa solidaritas di antara sesama muslim. Pada bulan ini semua umat
Islam, dari timur hingga barat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Mereka
berpuasa dan berbuka dalam waktu yang sama, dikarenakan mereka memiliki Rabb
yang satu.
Seorang yang merasa lapar dan dahaga akhirnya juga bisa ikut
merasakan kesengsaraan saudara-saudaranya yang kekurangan atau tertimpa
bencana. Sehingga tumbuh perasaan kasih
sayang terhadap umat Islam yang lain.
6. Puasa Ramadhan melatih kesabaran
Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari
kita diperintahkan meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagi yang
haram. Begitu pula di saat ada seseorang mengganggu kita. Rasulullah Saw.
bersabda: “Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata
‘Sesungguhnya aku sedang puasa.” (HR. Bukhari)
7. Puasa Ramadhan menyehatkan
Rasulullah bersabda: ”Berpuasalah, maka kamu akan sehat”
(HR. Ibnu Sunni), ada yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi ada
pula yang menyatakan bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkat hasan
(lihat, Fiqh Al Islami wa Adilatuh, hal 1619).
Tapi makna matan hadist bisa tetap diterima, karena puasa
memang menyehatkan. Al Harits bin Kaldah, tabib Arab yang pernah mengabdi
kepada Rasulullah Saw. juga pernah menyatakan:”Lambung adalah tempat tinggal
penyakit dan sedikit makanan adalah obatnya”.
8. Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah untuk umat ini
Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’, dia telah
mendengar dari seorang ahlul ilmi tsiqah yang telah mengatakan: “Sesungguhnya
telah diperlihatkan usia-usia umat sebelumnya kepada Rasulullah Saw., atau apa
yang telah Allah kehendaki dari hal itu, dan sepertinya usia umat beliau tidak
mampu menyamai amalan yang telah dicapai oleh umat-umat sebelumnya, maka Allah
memberi beliau Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan.” (HR.
Malik).
9. Ramadhan bulan ampunan
Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, Rasulullah Saw.
bersabda: “Dan siapa yang berpuasa Ramadhan dengan didasari keimanan dan
pengharapan ridha Allah, diampunkan untuknya dosa yang telah lalu.” (HR.
Bukhari)
10. Siapa yang dilihat Allah, maka ia terbebas dari
adzab-Nya
Dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah Saw. bersabda: ”Pada
bulan Ramadhan umatku dianugerahi lima perkara yang tidak diberikan kepada
nabi-nabi sebelumku. Yang pertama, sesungguhnya jika Allah melihat mereka di
awal malam dari bulan Ramadhan, dan barang siapa yang telah dilihat Allah maka
Ia tidak akan mengadzabnya selamanya…” (HR. Baihaqi).
11. Bau mulut orang berpuasa lebih harum dari misk di
hadapan Allah
Rasulullah Saw. bersabda:”…Yang kedua, sesungguhnya bau
mulut mereka ketika sore hari lebih harum di hadapan Allah daripada bau misk…”
(HR. Baihaqi).
12. Di Bulan Ramadhan para malaikat meminta ampunan untuk
umat ini
Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang ketiga, sesungguhnya
para malaikat meminta ampunan untuk mereka siang dan malam…” (HR. Baihaqi).
13. Di bulan Ramadhan sorga berbenah diri
Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang keempat, sesungguhnya
Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: “Bersiap-siaplah,
dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera
beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan
kemulyaan-Ku…” (HR. Baihaqi).
14. Di malam akhir Ramadhan Allah mengampuni umat ini
Rasulullah Saw. bersabda: ”…Adapun yang kelima, sesungguhnya
jika tiba malam terakhir Ramadhan Allah memberi ampun kepada mereka semua. Lalu
bertanyalah seorang lelaki dari sebuah kaum: ”Apakah itu lailatul qadar? Ia
bersabda:” Bukan, apakah kau tidak mengetahui perihal orang-orang yang bekerja,
jika mereka selesai melakukan pekerjaan maka imbalannya akan dipenuhi. (HR.
Baihaqi)
15. Pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup, syaitan
dibelenggu
Rasulullah Saw. Bersabda: “Jika Ramadhan tiba dibukalah
pintu sorga dan ditutuplah pintu neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu. (HR.
Bukhari).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Qadhi Iyadh menjelaskan bahwa
makna hadits di atas bisa bermakna haqiqi, yaitu pintu sorga dibuka, pintu
neraka ditutup serta syaitan dibelenggu secara haqiqi, sebagai tanda datangnya
Ramadhan sekaligus pemulyaan terhadapnya. Tapi bisa juga bermakna majaz yang
mengisyaratkan besarnya pahala dan ampunan di bulan itu, sehingga syaitan
seperti terbelenggu.
16. Pahala syuhada bagi yang melakukan kewajiban dan
menghidupkan Ramadhan
Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Saw. Dan mengatakan:
”Wahai Rasulullah, tahukah anda jika saya telah bersaksi bahwa tidak ada ilah
selain Allah dan sesungguhnya anda adalah utusan Allah, aku juga telah
melakukan shalat lima waktu, juga telah menunaikan zakat, serta aku telah
berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya, maka termasuk golongan siapakah saya?
Rasulullah Saw. Bersabda: “Termasuk dari orang-orang yang sidiq dan syuhada’”.
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
17. Pahala amalan bulan Ramadhan berlipat ganda
Dari Salman ra., bahwasannya Rasulullah Saw. berkhutbah di
hari terakhir bulan Sya’ban: ”Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan
agung yang penuh berkah. Bulan yang terdapat di dalamnya sebuah malam yang
lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya
sebagai kewajiban, dan qiyamul lail sebagai hal yang disunnahkan, barang siapa
mendekatkan diri di dalamnya dengan perbuat kebajikan, maka ia seperti
mengerjakan kewajiban selainnya, dan barang siapa mengerjakan kewajiban di
dalamnya, maka ia seperti mengerjakan tujuh puluh kewajiban selainnya…” (HR.
Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
18. Seluruh hari dalam Ramadhan memiliki keutamaan
Rasulullah Saw. bersabda: “…Dia adalah bulan yang
permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, serta paripurnanya
adalah pembebasan dari neraka…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)
19. Keutamaan memberi minum orang yang berpuasa
Allah akan memberi minum kelak di akhirat Rasulullah Saw.
bersabda: “Dan barang siapa memberi minuman orang yang berpuasa maka Allah akan
memberinya dari telaga minuman yang tidak menghauskan hingga ia masuk ke dalam
sorga”. (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya).
20. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di
bulan Ramadhan.” (HR.Tirmidzi).
21. Doa mustajab di bulan Ramadhan
Diriwatkan dari Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw.
bersabda:”…Dan untuk setiap muslim di setiap hari dan petang (dalam bulan
Ramadhan) doa yang mustajab (HR. Bazar).
Rasulullah juga bersabda:”Tiga yang tidak tertolak doanya,
orang yang berpuasa hingga berbuka, imam adil, dan doa orang yang terdhalimi”.
(HR. Tirmidzi)
22. Pahala umrah Ramadhan sama dengan haji
Rasulullah Saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar:”Jika
datang Ramadhan maka lakukanlah umrah, karena susungguhnya umrah dalam bulan
itu setaraf dengan haji.” (HR. An Nasa’i).
23. Pahala i’tikaf di bulan Ramadhan sama dengan pahala 2
haji dan umrah
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Husain Ra. menyatakan,
bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:”Barang siapa menjalankan i’tikaf selama
sepuluh hari di bulan Ramadhan maka amalan itu seperti dua haji dan umrah (HR.
Baihaqi)
24. Dalam Ramadhan terdapat malam yang istimewa (Lailatul
Qadar)
Allah berfirman:”Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu
bulan”. (Al Qadr: 3).
Tentang ayat ini, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa
menghidupkan Ramadhan dan melakukan amalan di dalamnya lebih baik daripada
menjalankan amalan dalam seribu bulan tanpa Ramadhan.
25. Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan
Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan yang diturunkan di
dalamnya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk
itu, serta pemisah antara haq dan batil”. (Al Baqarah: 185)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Ta’ala menyanjung bulan Ramadhan
atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana
Al-Quran diturunkan di dalamnya.
26. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan
Rasulullah Saw. bersabda:”Shuhuf Ibrahim turun pada awal
malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan
dan Injil pada hari ke tiga belas dari Ramadhan…” (HR. Ahmad).
27. Rasulullah mendapat wahyu pertama di bulan Ramadhan
Ketika Rasululah Saw. mendekati umur 40 tahun beliau selalu
berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah),
akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira
yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah, yang berjarak dua mil
dari kota Mekah. Uzlah ini dilakukan
tiga tahun sebelum masa
kerasulan. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, turun
kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan surat Al Alaq yang merupakan surat
pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.
28. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan
Perang Badar adalah pemisah antara yang haq dan yang batil,
dan kaum muslimin sebagai simbol tauhid dan kemulyaan, meraih kemenangan atas
kaum musyrikin sebagai simbol kekifiran dan kebodohan.
Peperangan terjadi pada hari Jum’at, 27 Ramadhan, tahun kedua
setelah hijrah. Allah Ta’ala berfirman: “Dan benar-benar Allah telah menolong
kalian di Badar sedangkan kalian dalam keadaan terhina, maka takutlah kalian
kepada Allah, semoga kalian bersyukur”. (Ali Imran: 123).
Ibnu Abbas mengatakan:”Saat itu hari Jum’at, 27 Ramadhan,
dan saat itu juga terbunuh Fir’aun umat, Abu Jahal, musuh terbesar umat Islam.
29. Mekah dikuasai pada bulan Ramadhan
Fathul Mekah adalah peristiwa besar, Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata”. (Al
Fath:1).
Sebagian mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud
kemenangan di sini adalah peristiwa Fathul Mekah, walau ada sebagian ulama’
yang menafsirkannya sebagai perjanjian Hudaibiya dan penaklukan negeri Rum.
Peristiwa itu terjadi pada hari, tanggal 20 atau 21
Ramadhan, tahun ke delapan hijriyah. Saat itulah semua berhala yang berada di
sekitar Ka’bah dihancurkan.
30. Islam menyebar di Yaman pada bulan Ramadhan
Tahun ke sepuluh hijriyah pada bulan Ramadhan Rasulullah
Saw. menunjuk Ali bin Abi Thalib guna menjadi pemimpin sejumlah pasukan untuk
pergi ke penduduk Yaman dengan membawa surat yang berisi ajakan untuk memeluk
Islam. [bersambung..]
- See more at:
http://www.arrahmah.com/read/2008/09/13/2243-40-keajaiban-ramadhan.html#sthash.RcxLrIld.dpuf
0 Comments