Posted by ILMUKAMU


Komputer bisa diartikan sebagai alat untuk menghitung. Untuk melakukan proses perhitungan tersebut, maka dibutuhkan data yang akan diproses. Tipe data ada beberapa jenis yaitu :
Tipe data karakter
Tipe data bilangan bulat.
Tipe data bilangan pecahan.


Jika kita membutuhkan suatu tipe data yang baru yang tidak terdapat pada tipe data standar, maka kita dapat membuat tipe data baru dengan menggunakan perintah struct. Perintah struct akan dijelaskan pada bab selanjutnya.


Setiap tipe data mempunyai jangkauan nilai yang berbeda.









1. Tipe data karakter


Untuk tipe data karakter kita gunakan perintah char.


Contoh


char karakter;


char kar1,kar2,kar3;


char kar4=’A’;


char kar5=65;






Tipe data ini mempunyai jangkauan dari 0 sampai 255 atau karakter ASCII ke 0 sampai karakter ASCII 255. Tipe data karakter bisa ditampilkan sebagai suatu karakter atau sebagai suatu bilangan. Hal ini tergantung dari bagaimana penulisannya apakah dianggap sebagai karakter atau sebagai bilangan.


Untuk menuliskan isi dari data bertipe char adalah dengan menggunakan printf dengan format penulisannya menggunakan tanda %c kalau ingin ditampilkan sebagai suatu karakter atau dengan %i jika ingin ditampilkan sebagai suatu angka.


Pemberian nilai kepada suatu karakter digunakan perintah sebagai berikut :


karakter=’A’;


Atau


karakter=65;


Kedua cara tersebut menghasilkan suatu efek yang sama yaitu memberikan nilai 65 atau karakter A ke variabel karakter. Kalau pengisian variable ingin menggunakan karakter maka karakter yang akan dimasukan harus diapit dengan tanda apostrof.


Untuk melihat nilai yang ada dalam suatu variable yang bertipe char gunakan perintah berikut :






printf(“Karakter dilihat dalam bentuk karakter = %c.\n”,karakter);


printf(“Karakter dilihat dalam bentuk angka = %d.\n”,karakter);






Contoh program



//Program Ke-2 Nama File : Lat2.CPP



#include <stdio.h>


#include <conio.h>


main()


{


char k1,k2;


k1=’A’;


k2=k1;


printf(“Nilai variable K1 adalah %c\n”,k1);


printf(“Nilai variable K2 dalam bentuk angka = %d\n”,k2);


getch();


return 0;


}



Hasil dari eksekusi program adalah :






Nilai variable K1 adalah A


Nilai variable K2 dalam bentuk angka = 65






Keterangan program Lat2.CPP


Perintah “char k1,k2;” pada baris 6 berarti program memesan 2 buah tempat di memori untuk menyimpan data bertipe karakter dengan nama k1 dan k2.


Perintah “k1=’A’;” pada baris 7 adalah perintah untuk memasukan nilai karakter A kapital ke dalam variable k1 sehingga untuk baris berikutnya k1 berisi karakter A kapital atau angka 65.


Perintah “k2=k1;” pada baris 8 berarti bahwa nilai k2 diisi dari nilai k1 sehingga isi k2 sama dengan isi variable di k1.


Perintah printf pada baris 9 berarti perintah penulisan ke layar sesuai dengan format “Nilai variable k1 adalah %c\n”. Karakter %c tidak dicetak sebagai %c tetapi akan diganti dari variable yang sesuai dengan urutannya yaitu k1 dalam bentuk karakter. Perintah printf pada baris 10 cara kerjanya sama dengan perintah printf pada baris 9 bedanya hanya tanda %d berasal ditulis berdasarkan isi variable k2 yang dicetak dalam bentuk angka bukan karakter. Tanda %d digunakan untuk format pencetakan data dalam bentuk bilangan bulat.


Perintah getch() digunakan untuk menunggu sampai pengguna menekan sembarang karaker.


Perintah return digunakan untuk memberikan nilai kembalian dari fungsi main().






2. Tipe data bilangan bulat


Ada beberapa tipe data standar yang digunakan untuk data bilangan bulat.




Tipe Data


Memori


Format


Jangkauan Nilai


int

2 byte


%d/%i

-32.768 s/d 32.767


unsigned int

2 byte


%u

0 s/d 65.535


char

1 byte


%d/%i

-128 s/d 127


unsigned char

1 byte


%u

0 s/d 255


unsigned long

4 byte


%lu

0 s/d 4.294.967.295


long

4 byte


%ld/%li

-2.147.483.648 s/d 2.147.483.647



Tipe-tipe data yang ada dalam table tersebut khusus untuk data yang nilai bilangannya bulat. Cara pendeklarasian tipe data ini sama seperti pendeklarasian lainnya, yaitu :






int a;


unsigned int b;


char c;


long d;






Contoh Program :



#include <stdio.h>



#include <conio.h>


main()


{


int a=1000,b=64000;


unsigned int c=64000;


printf(“Nilai yang telah dimasukan\na: %i dan b: %i\n”,a,b);


printf(“Nilai yang telah dimasukan : %u\n”,c);


getch();


return 0;


}



Perintah di atas akan menampilkan hasil seperti di bawah ini :



a: 1000 dan b: -1536



Nilai yang telah dimasukan : 64000







3. Tipe data bilangan pecahan


Tipe data untuk bilangan pecahan terdiri dari beberapa jenis yaitu :




Tipe Data


Memori


Format


Jangkauan Nilai


float

4 byte


%f

3.4*(10^-38) – 3.4*(10^+38


double

8 byte


%f

1.7*(10^-308) – 1.7*(10^+308)


long double

10 byte


%lf

3.4*(10^-4932) – 1.1*(10^+4932)



Contoh Program



#include <stdio.h>



#include <conio.h>


main()


{


float a=1234567890123456789;


double d=1234567890123456789;


printf(“Nilai a adalah : %30.20f\n”,a);


printf(“Nilai d adalah : %30.20f\n”,d);


getch();


return 0;


}



Hasil eksekusi program dapat dilihat di bawah ini :



Nilai a adalah : 1234567939550609410.00



Nilai d adalah : 1234567890123456770.00







4. Tipe data string


Dalam pemrograman C, untuk variabel yang menampung data string tidak ada perintah khusus, karena dalam bahasa C, string adalah sebuah array karakter atau sebuah pointer ke sebuah variabel char.


Cara pendeklarasian adalah :






char nama[50];


char *alamat;






Contoh program :



#include <stdio.h>



#include <conio.h>


main()


{


char nama[50]; //deklarasi dengan cara array


char *alamat; //deklarasi dengan cara pointer


printf(“Nama : “);scanf(“%s”,nama);


printf(“Alamat : “);gets(alamat);


printf(“Data yang telah dimasukan adalah : \n”);


printf(“Nama : %s\nAlamat : %s\n”,nama,alamat);


getch();


return 0;


}








Catatan






Pemilihan tipe data harus hati-hati. Pertimbangkan jangkauan yang dimiliki oleh tipe data yang dipilih. Kesalahan dalam memilih tipe data akan menimbulkan suatu hasil yang tidak diperkirakan. Contoh :







int a=32000;


int b=769;


int c;


c=a+b;


printf(“%i + %i = %i\n”,a,b,c);






Jika program tersebut dijalankan, maka akan menghasilkan output seperti berikut :






32000 + 769 = -32767






Hal tersebut terjadi karena jangkuan nilai c sudah melebihi jangkauan nilai untuk sebuah tipe data int. Bila suatu variable telah melebihi jangkauan nilainya maka nilai variable tersebut akan berputar menjadi nilai minimalnya dan jika nilainya kurang dari minimal jangkauan nilainya maka variable tersebut akan terisi oleh bilangan maksimal tipe tersebut.







Nilai yang diharapkan


32767


32768


32769


Nilai pada variable C


32767


-32768


-32767
























Operator-Operator Perhitungan


Untuk melakukan perhitungan-perhitungan data, maka diperlukan operator-operator perhitungannya. Operator-operator yang paling umum dipakai dalam pemrograman dengan bahasa C adalah :




Operator


Contoh


Arti



+

c=a+b

Variable c diisi dari isi variable a ditambah isi variable b



-

c=a-b

Variable c diisi dari isi variable a dikurangi isi variable b



*

c=a*b

Variable c diisi dari isi variable a dikali dengan isi variable b



/

c=a/b

Variable c diisi dari isi variable a dibagi oleh isi variable b



++

a++

Isi variable a ditambah 1. Perintah ini sama dengan a=a+1 atau a+=1





b–

Isi variable a dikurang. Perintah ini sama dengan a=a-1 atau a-=1



%

c=a % b

Variable c diisi dari sisa pembagian variable a dibagi variable b



+=

c+=a

Variable c ditambah dengan isi variable a. Sama dengan c=c+a



/=

c/=a

Variable c dibagi dengan isi variable a. Sama dengan c=c/a



-=

c-=a

Variable c dikurangi dengan isi variable a. Sama dengan c=c-a



*=

c*=a

Variable c dikali dengan isi variable a. Sama dengan c=c*a



%=

c%=a

Variable c diisi dari sisa pembagian c dibagi isi variable a. Sama dengan c=c%a







Contoh program :



#include <stdio.h>



#include <conio.h>


main()


{


int x=20, y=8, z;


clrscr();


printf(“X = %d dan Y = %d\n”,x,y);


printf(“X / Y = %d\n”,x/y);


printf(“X %% Y = %d\n”, x % y);


x+=2;


printf(“Nilai X sekarang : %i\n”,x);


x++;


printf(“Nilai X setelah X++ : %i\n”,x);


printf(“Nilai Y : %d\n”,y++);


printf(“Nilai Y setelahnya : %d\n”,y);


z=++x;


printf(“Nilai Z : %d\n”,z);


getch();


return 0;


}







Program di atas akan menampilkan hasil seperti berikut :



X = 20 dan Y = 8



X / Y = 2


X % Y = 4


Nilai X sekarang : 22


Nilai X setelah X++ : 23


Nilai Y : 8


Nilai Y setelahnya : 9


Nilai Z : 24









Opr.


Istilah


Keterangan


I++

Post increment

Nilai I dikeluarkan dulu, kemudian I ditambah 1


++I

Pre increment

Nilai I ditambah 1 dulu, kemudian nilainya dikeluarkan


I–

Post decrement

Nilai I dikeluarkan dulu, kemudian I dikurangi 1


–I

Pre decrement

Nilai I dikurangi 1 dulu, kemudian nilainya dikeluarkan